Tankan Survei: Kebijakan Pelonggaran Moneter Berlanjut?

Tuesday, October 2, 20120 comments


Tankan Survei, buat mereka yang tidak tahu dengan istilah ini, ini merupakan salah satu data ekonomi Jepang paling penting yang dirilis oleh Bank Sentral Jepang. Survei tersebut mencakup ribuan perusahaan terkemuka di Jepang dengan pandangan mereka masing-masing (tentang tren saat ini, kondisi di tempat usaha dan industri masing-masing serta kegiatan bisnis yang mereka harapkan untuk kuartal bahkan tahun berikutnya).

Jika sebagian orang bertanya mengapa hal ini menjadi begitu penting, itu karena Bank of Japan (BOJ) sendiri sangat bergantung pada survei tersebut ketika mengevaluasi ekonomi dan merumuskan kebijakan moneter itu. Plus, ini merupakan indikator utama kesehatan ekonomi - bisnis akan bereaksi dengan cepat terhadap kondisi pasar dan perubahan dalam sentimen, mereka dapat menjadi sinyal awal dari kegiatan ekonomi masa depan, seperti pengeluaran, perekrutan, dan investasi.

Laporan ini hanya dirilis empat kali setahun: pertama dibulan April, kedua dibulan Juli, ketiga dibulan Oktober dan yang terakhir pada pertengahan Desember.

Laporan ini terdiri dari dua komponen penting, yaitu industri manufaktur dan industri jasa atau non-manufaktur. Indeks itu sendiri sebenarnya cukup mudah untuk dibaca, karena didasarkan pada skala lonjakan. Diatas 0.0 menunjukan pertumbuhan atau perbaikan kondisi sementara jika dibawah mengindikasikan industri sedang dalam kontraksi.

Kemarin (01/10), Survei Tankan edisi Oktober telah diterbitkan. Menurut statistik terbaru, suasana bisnis secara keseluruhan untuk produsen berubah suram dikuartal ketiga sebagaimana survei komponen manufaktur jatuh ke -3 dari -1.



Disisi lain, sektor jasa tetap stabil pada level 8 sebagai komponen non-manufaktur, sama seperti laporan kuartal pada bulan Juli sebelumnya. 



Kedua komponen tersebut, baik manufaktur maupun jasa atau non-manufaktur sebenarnya menunjukkan hasil yang lebih baik daripada yang diperkirakan pasar awalnya, tapi berdasarkan BOJ dan para ekonom hasil tersebut bagaimanapun juga menggarisbawahi prospek suram ekonomi yang sedang terjadi – pertumbuhannya mandek atau mulai mengalami penurunan.

Berdasarkan dari hasil konsensus umum di pasar adalah bahwa pertumbuhan mungkin akan mogok hampir sepanjang tahun ini dan tahun berikutnya dikarenakan lemahnya permintaan di Cina dan Eropa, merenggut ekspor Negara tersebut. Bahkan pada bulan Agustus, ekspor mereka mengalami kejatuhan yang signifikan sebesar 5.8%. Ini menandai penurunan ketiga berturut-turut, menunjukkan tren penurunan yang jelas pada dalam ekspor.

Perlu diingat, guna menebus minimnya sumber daya mereka, Jepang telah menjadi sangat bergantung pada Ekspor. Dengan ekspor sebesar lebih dari $800 miliar pada tahun 2011! Tidak hanya menutupi 14% dari pengeluaran Negara tersebut, tapi mereka telah menjadi pengekspor terbesar kelima di dunia.

Ini membawa fakta bahwa ekspor Jepang telah menjadi semakin kurang kompetitif karena alternatif asing dan juga oleh penguatan yen, menunjukkan bahwa ekspor Jepang bahkan bisa melemah lebih jauh lagi.

Data yang mengecewakan tersebut membuat saya yakin bahwa kita bisa melihat pelonggaran lebih dari BOJ. Jika kamu ingat, Bank Sentral hanya meningkatkan program pembelian aset mereka beberapa minggu lalu sebesar ¥10 miliar. Tapi dengan perkembangan baru ini, BOJ mungkin perlu untuk memperluas lagi program pembelian obligasinya bulan ini. Setelah itu, masih ada lagi ruang bagi BOJ untuk memberikan pelonggaran karena tingkat inflasi Negara itu masih jauh dari target 1%.
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Enhancing the News - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Premium Blogger Template