3 Alasan Mengapa BOJ Begitu Sangat Khawatir

Wednesday, September 26, 20120 comments



Pekan lalu, pelaku pasar mengharapkan BOJ akan memperluas pembelian aset sebesar ¥50 triliun untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. Apa yang mereka tidak harapkan adalah bahwa Bank Sentral menambahnya dua kali lebih banyak untuk program pelonggaran tersebut.

Ini membawa jumlah total pembelian aset yang sudah ada ke angka ¥80 triliun, dengan batas waktu yang telah diperpanjang dari Juni hingga Desember 2013. Bank Sentral juga telah menghapus hasil penawaran minimum, yang berada pada 0.1%.

Lalu apa yang masih membuat Bank Sentral khawatir saat ini? Berikut ini tiga kemungkinan alasan mendasar yang menjadi kekhawatiran mereka:

1.    Prospek Suram Perekonomian Global dan Domestik

Dalam menit-menit pertemuan terbaru mereka, para pejabat BOJ mengatakan bahwa perekonomian luar negeri “belum bangkit dari perlambatan”. Lebih spesifik lagi disebutkan bahwa AS sedang berjuang dengan rendahnya sentimen bisnis serta lesunya pasar perumahan. Sementara zona Euro sedang berurusan dengan ekspor dan permintaan lokal yang rendah.
Sementara itu, masalah keuangan seperti krisis hutang Eropa dan tebing fiskal yang menjulang di AS juga telah menimbulkan ketidakpastian bagi Jepang.

Adapun pada perekonomian domestik, mereka mencatat beberapa peningkatan dalam investasi, khususnya di bidang konstruksi dan di kalangan bisnis. Namun hal itu juga telah memberikan peringatan bahwa pertumbuhan ekspor sebagai salah satu sumber kegiatan ekonomi Jepang, telah dimoderasi.

2.    Penguatan Yen yang Persisten

Faktor lain yang saat ini meresahkan para pembuat kebijakan BOJ adalah penguatan mata uang Yen yang reli baru-baru ini, yang menyakiti pendapatan ekspor mereka. Penghindaran resiko, digabungkan dengan pengumuman QE3 dari the Fed beberapa hari yang lalu, telah mendorong para pedagang untuk membeli mata uang Jepang dengan imbal hasil lebih rendah.

Namun, para pembuat kebijakan BOJ tidak benar-benar menentukan langkah-langkah untuk menjaga Yen dari pendakian nya lebih lanjut. Juga tidak membantu jika Menteri Keuangan Jun Azumi meninggalkan jabatannya, itu hanya akan menambah ketidakpastian serta kurangnya tindakan nyata dalam hal membatasi penguatan Yen.

3.    Pertempuran Panjang Dengan Deflasi

Selama pertemuan kebijakan moneter terbaru mereka, seorang pejabat BOJ mengingatkan seluruh pembuat kebijakan lainnya bahwa ekonomi Jepang sudah cukup lama berjuang melawan deflasi. Dia mencatat bahwa deflasi tetap menjadi ancaman terus menerus meskipun kebijakan pelonggaran moneter BOJ diterapkan selama beberapa tahun terakhir.

Anggota lainnya juga menggemakan statement ini karena mereka percaya bahwa Bank sentral seharusnya dapat melakukan sesuatu untuk mendorong naik tingkat harga setidaknya sebesar 1% pada tahun 2013. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan memperkenalkan langkah-langkah pelonggaran lebih jauh ke depan.

Namun untuk saat ini sepertinya BOJ masih memiliki beberapa trik lainnya, dan para pembuat kebijakan mungkin tidak akan ragu untuk menggunakannya jika situasi perekonomiannya memanggil. Mari kita lihat apa yang akan terjadi selama pernyataan kebijakan mereka berikutnya!
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Enhancing the News - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Premium Blogger Template