The Fed akan membeli Mortgage-backed Securities (MBS)
atau Sekuritas berbasis Mortgage senilai
$ 40 miliar per bulan sampai mereka merasa bahwa perekonomian telah
berada pada kondisi yang cukup baik. Bagi mereka yang bingung dengan istilah-istilah seperti "Pelonggaran Kuantitatif" dan "Mortgage-backed Securities", apa yang Federal Reserve katakan pada dasarnya adalah seperti ini: "Kami akan
mencetak uang sebanyak-banyaknya dan
membeli barang-barang selama kami
merasa itu diperlukan". Selain itu, Federal Reserve
juga telah berjanji untuk
mempertahankan suku bunga pada tingkat yang paling rendah hingga pertengahan 2015.
Media-media utama Keuangan menyebut QE3 sebagai kemenangan
besar bagi Ekonomi AS. Tapi apakah ini benar-benar merupakan sebuah kemenangan
bagi ekonomi AS?.. Apakah ini benar akan membantu pemulihan ekonomi riil AS?..
Ataukah ini hanya akan mempercepat kehancuran dollar AS?.. Dan bagaimana dampak
ke depan sesungguhnya bagi AS dan dunia?
Terlepas dari dua putaran pelonggaran kuantitatif
sebelumnya, pendapatan rumah tangga rata-rata masih jatuh selama empat tahun
berturut-turut, angka tenaga kerja belum bangkit kembali sejak akhir resesi
terakhir, dan penjualan rumah baru tetap pada rekor terendah.
Jadi apa yang telah dicapai dari kedua putaran
pelongggaran kuantitatif sebelumnya? Yang saya tahu hanyalah pencapaian pada
kenaikan harga aset-aset keuangan. Kenyataannya, adalah bahwa orang kaya lah yang
memiliki saham. Bahkan, 82% dari semua saham secara individual dimiliki oleh 5%
orang terkaya dari seluruh rakyat Amerika. Begitupun juga mereka yang
berinvestasi di komoditas, kita bisa lihat harga emas, perak, minyak ataupun
komoditas pertanian memperlihatkan pencapaian terbaiknya. Yang pada sisi lain
juga berarti bahwa rata-rata penduduk Amerika harus membayar lebih untuk
kebutuhan dasar mereka seperti makanan dan bensin.
Sebuah Artikel CNBC
baru-baru ini membahas laporan yang sangat menarik dari Bank of England tentang
pelonggaran kuantitatif …
Dikatakan bahwa kebijakan pelonggaran Bank of England – mirip dengan milik the Fed – telah menguntungkan sebagian besar orang kaya.
Secara
khusus, ia mengatakan bahwa program QE nya telah mendorong nilai saham dan
obligasi sebesar 26% atau sekitar $ 970 miliar. Dikatakan bahwa 40% dari
keuntungan mereka, 5% nya dimiliki oleh rumah tangga terkaya.
Kali ini the Fed memfokuskan untuk membeli MBS atau
Sekuritas berbasis Mortgage. Ya, sebuah sampah keuangan yang sama yang telah
menyebabkan krisis terakhir. The Fed berencana untuk melahap puluhan miliar
dolar dari sampah setiap bulannya. Dan tidak satu sen dolar pun dari miliaran
dolar tersebut jatuh ke tangan rakyat Amerika.
Jadi, daripada bank mempertaruhkan uangnya keluar untuk
dipinjamkan, mereka memarkirkan uangnya di Bank Sentral dan membuat keuntungan
bebas resiko selama yang mereka inginkan.
Tentu saja, salah satu masalah terbesarnya adalah bahwa
the Fed masih harus “membayar” bank-bank tersebut agar mereka tidak memberikan
pinjaman. Ya, anda membacanya dengan benar.
Dan jika the Fed benar-benar ingin bank-bank tersebut
memulai pinjamannya lagi, yang Fed harus lakukan adalah berhenti “membayar”
mereka. Tapi tentu saja, jika $ 1.5 triliun dolar lebih tiba-tiba mulai
mebanjiri perekonomian mereka (terutama setelah kita mempertimbangkan
multiplier effect) mereka akan berhadapan dengan mimpi buruk inflasi seperti
yang pernah kita lihat sebelumnya.
Selanjutnya, seperti yang kita tahu, salah satu alasan
utama QE3 adalah angka tenaga kerja yang semakin memburuk. Tapi apakah QE1 dan
QE2 telah menciptakan lapangan tenaga kerja?
Seperti yang bisa kita lihat dari grafik berikut,
persentase usia kerja orang Amerika yang memiliki pekerjaan jatuh secara
dramatis selama resesi terkahir dan belum bangkit kembali sejak saat itu
meskipun dua putaran pelonggaran kuantitatif telah dilakukan sebelumnya hingga
masuk ke pelonggaran kuantitatif ketiga saat ini.
Begitupun dengan penjualan rumah-rumah baru,
media-media utama selama ini masih mendukung omong kosong the Fed dan
menjanjikan bahwa penjualan rumah akan segera naik, kenyataannya..
Menurut saya,
pelonggaran kuantitatif dilakukan hanya cenderung untuk memompa nilai
pasar saham. Karena banyak uang dari QE3 akan berakhir dengan dimasukkan ke
dalam saham dan investasi lainnya.
QE3 juga mungkin akan menyebabkan harga komoditas naik,
seperti yang telah terjadi pada QE1 dan QE2. Yang berarti bahwa rakyat Amerika
akan membayar lebih untuk bensin, makanan dan kebutuhan dasar lainnya. Padahal
tidak sedikitpun uang ekstra dari QE3 masuk ke kantong mereka.
Dan Kebijakan the Fed untuk menjaga “suku bunga di
level terendah” adalah hal yang paling kejam bagi mereka yang menyimpan dana
pensiun atau mengandalkan pendapatan bunga untuk biaya hidup mereka.
Ini hanya akan membuat jurang perbedaan antara “si
kaya” dan “si miskin”. Singkatnya, membuat si kaya semakin kaya dan yang miskin
semakin sengsara.
Seperti yang pernah saya baca beberapa hari sebelumnya
di sebuah artikel CNBC, Donald Trump memberikan pernyataan yang cukup
mengejutkan tentang QE3 …
“Orang-orang seperti saya yang akan mendapatkan keuntungan dari ini”
Beberapa orang dalam
komunitas keuangan pun jelas menyadari hal ini. Misalnya, lembaga peringkat kredit
Egan-Jones menurunkan peringkat kredit AS menjadi AA- pada hari Jumat minggu
lalu. Alasan utama mereka menurunkan peringkat itu adalah QE3.
Tidak jauh berbeda, pada
Selasa (11/9) lembaga peringkat kredit utama Moody’s pun mengancam akan
menurunkan peringkat kredit AS jika pada akhir tahun ini pemerintah gagal
mencari cara menghindari bahaya jurang yang disebut fiscal. Lembaga-lembaga
peringkat kredit tahun lalu mengeluarkan peringatan yang sama saat Kongres dan
Gedung Putih melakukan perdebatan tentang plafon hutang AS. Meskipun Moody
tidak menurunkan peringkat hutang AS pada saat itu, S&P, salah satu dari
tiga lembaga peringkat besar telah menurunkan peringkat hutang AS dari AAA
menjadi AA+.
Total keseluruhan hutang
AS sampai dengan saat ini mendekati $ 16 triliun dolar, melonjak ke level
101.5% dari PDB AS. Dibandingkan dengan Zona Euro, yang memiliki populasi dan
perekonomian yang jauh lebih besar dibandingkan AS namun hampir mendekati kehancuran padahal total keseluruhan hutangnya
masih di level 87.2% dari PDB.
Tapi siapa yang peduli
dengan jangka panjang, kan? Selama mereka masih
bisa meredam pasar dan meningkatkan nilai aset-aset mereka. Karena tidak
ada yang tahu bagaimana mereka dapat keluar dari krisis yang berkepanjangan ini
tanpa mencetak uang baru dan memperbaiki masalah hutang yang berlebihan tanpa
mengeluarkan lebih banyak hutang lagi.
+ comments + 2 comments
nice treads.... keep moving budy...:D
btw... please stamp u'r source...
Post a Comment